"Kucrut Berkata"

Satir, Liris, asem, pahit, nyinyir, nyindir, fitnah, rayu, maki, umpat, atau sekedar curhat saja dll

Thursday, February 28, 2008

kumpulan Chat vol. 6

11:11:09 AM herlin lia (herlin_lia): BLH LHT KONTOL MU B-)
11:12:46 AM tan malaka: heuheuuu
11:12:54 AM tan malaka: asalan punya kamu juga kelihatan

kumpulan Chat vol. 5

5:51:27 PM hayangulin: =;
Changed status to Online (5:51:42 PM)
6:10:24 PM hayangulin: kasidah rebana tagoni meureun...
6:31:04 PM hayangulin: ah pguh nu lain na loba ge lin?
6:32:30 PM hayangulin: tak kan ada cinta yang lain.... cewe lain mah loba nya oim?
6:32:33 PM hayangulin: :D
6:45:15 PM hayangulin: kenapa buka lawan jenis? apakah karena teman jenis?
6:54:26 PM hayangulin: seperti saint saiya film jaman baheula...
6:58:06 PM hayangulin: sekarang debunya ilang ya
7:20:57 PM hayangulin: yah udah pulang orangnya...
7:21:02 PM hayangulin: pulang ah..
Changed status to Offline (7:21:10 PM)
7:33:58 PM tan malaka: huy

kumpulan Chat vol. 4

1:08:15 PM gunsatrio: halos
1:09:40 PM tan malaka: yogaaa
1:10:10 PM tan malaka: yohaaaaaa
1:10:25 PM gunsatrio: hei
1:10:31 PM gunsatrio: lagi ngapain?
1:10:38 PM tan malaka: lah ,.... kuli
1:10:41 PM tan malaka: ada apa mang
1:11:12 PM gunsatrio: ada keyboard.. monitor ..
1:11:27 PM tan malaka: ngak usah pake bawang yaaa
1:11:33 PM tan malaka: micinnya sedikit aja
1:12:08 PM gunsatrio: pake mouse
1:13:00 PM tan malaka: jangan pake ekor yaa
1:13:40 PM gunsatrio: wah.. wireless donk
1:14:15 PM tan malaka: yup
1:15:13 PM gunsatrio: mouse wireless goreng menu baru
1:18:01 PM gunsatrio: oii... ada kabar lagi gak dari tst?
1:40:23 PM tan malaka: belum tuh

kumpulan Chat vol. 3

12:56:06 PM dewi_ci_n_ta: kuterima hati yang bertabur mimipi
kemana kau pergi cinta
kekuatan hati yang berpegang janji
genggamlah tanganku cinta
ku tak akan pergi meninggalkanmu sendiri
temani hatimu .. cinta ...
12:56:16 PM dewi_ci_n_ta: ingatkah engkau kepada
embun pagi bersahaja
yang menemanimu sebelum cahaya
ingatkah engkau kepada
angin yang berhembus mesra
yang kan membelaimu cinta

kuterima hati yang bertabur mimipi
kemana kau pergi cinta

ingatkah engkau kepada
embun pagi bersahaja
yang menemanimu sebelum cahaya
ingatkah engkau kepada
angin yang berhembus mesra
yang kan membelaimu cinta
1:02:07 PM tan malaka: puisi mu mbak ?


3:15:57 PM dewi_ci_n_ta: ada yang kurasa dari dirimu kau kini menjauh apa salah ku apakah ku menyakiti hatimu katakan padaku jangan membisu ... kau kini berbeda jauh dari lelaki yang dulu membuatku jatuh cinta siapa yang tlah merubahmu untuk meninggalkan ku.... bila enggkau harus pergi tingggalkan saja ku sendiri jangan bilang masih cinta kau hanya membuat ku menangis untuk apa bila sayang buat hatiku makin susah pergilah kasih pergi saja biar sakit sendiri... walaupun harus berpisah takan kulupakan engkau yang pernah ada di dalam hidupku oh... oh... takan mungkin aku memaksa kalau cinta sirna mungkin ini yang terbaik.....
4:39:26 PM tan malaka: pergi adalah harapan

kumpulan Chat vol. 2

12:23:42 PM idris_khaulani2001: lieur..........
12:24:55 PM tan malaka: naha?
12:25:43 PM idris_khaulani2001: nya lieur..
12:25:49 PM tan malaka: yyyye
12:26:07 PM idris_khaulani2001: HAYANG KAWIN...............
12:26:27 PM tan malaka: kawin atuh
12:27:26 PM tan malaka: 300 K oge cukup.. jeung budah sma... kawin mah
12:27:46 PM tan malaka: lamun nikah mah 500 K da kudu daptar KAU
12:27:48 PM tan malaka: KUA
12:27:51 PM idris_khaulani2001: =))
12:27:56 PM idris_khaulani2001: OK SALAH,.. HAYANG NIKAH......
12:32:10 PM tan malaka: sok atuh

kumpulan Chat vol. 1

12:59:07 AM tan malaka: wekwew
12:59:17 AM tan malaka: kuring keur nonton film horor yeuuh
12:59:29 AM idris_khaulani2001: :-O
12:59:34 AM idris_khaulani2001: >:)
12:59:38 AM idris_khaulani2001: O:-)
12:59:55 AM tan malaka: jadi sieun
1:00:01 AM tan malaka: ;))
1:00:12 AM idris_khaulani2001: :-S
1:00:41 AM tan malaka: tapi aya adegan sexna
1:00:58 AM idris_khaulani2001: =))
1:01:10 AM idris_khaulani2001: nt mah nungguan adegan eta hungkul...
1:01:22 AM tan malaka: teu kahaja
[SENSORED]
1:01:43 AM idris_khaulani2001: #:-S
1:01:51 AM idris_khaulani2001: teu kabita....
1:02:00 AM tan malaka: tong kabita ku gambar
1:02:18 AM idris_khaulani2001: yup..
1:02:29 AM idris_khaulani2001: tapi foto kirimkeun.. ;))
1:02:42 AM tan malaka: mangga... tapi dipilarian heula numawi
1:03:59 AM idris_khaulani2001: biarkan aku menjaga perasaan ini,..
1:04:13 AM idris_khaulani2001: menja segenap cinta yg telah diberi..
1:05:03 AM tan malaka: perasaan adalah ilusi terdalam dari kebenaran semu
1:05:28 AM idris_khaulani2001: tapi kita tetap hidup dengan perasaan itu..
1:06:28 AM tan malaka: sedangkan cinta adalah tiket untuk membunuh semua kemunafikan biarkanlah sejenak kita takhtakan nafsu dalam bingkai kejujuran yang terpahit
1:08:15 AM idris_khaulani2001: memang sangat ironik sekali sebuah rasa dan sebentuk harapan,
1:13:13 AM tan malaka: yup
1:17:02 AM tan malaka: naon sih
1:17:27 AM idris_khaulani2001: wex,.. urang ngrim pic,.. teu katinggali??
1:17:43 AM tan malaka: teu?
1:17:47 AM tan malaka: keudeeung atuh

Wednesday, February 27, 2008

Pemekaran Wilayah: Nasi Basi Kenduri Demokrasi

[Belum selesai]

http://www.hupelita.com/cetakartikel.php?id=45198
http://www.kotabogor.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=3931&Itemid=101
http://www.sinarharapan.co.id/berita/0512/14/jab06.html
http://radar-bogor.co.id/?ar_id=NjM5OQ==&click=NQ==
http://kaskus.us/archive/index.php/t-407685.html
http://penataanruang.pu.go.id/detail_b.asp?id=438
http://sensornasional.blogspot.com/2008/02/wacana-politik-bingungkan-masyarakat.html

maaf tidak semua hasil pencaharian dari paman google bisa ditampilkan di sini.

Kenduri demokrasi di Jawa Barat dan Kabupaten Bogor setidaknya memaksa saya kembali menulis disini. Dengan segala keterbatasan kemampuan [catat: bukan karena keterbatasan infromasi] saya mencoba menuliskan beberapa pokok pemikiran.
1. Isu dan tema kampanye yang berkembang
Beragam isu yang kembang dalam proses pemilihan kepala daerah. Setidaknya ada beberapa isu yang sebenarnya relatif sama. Pertama, akan mendukung ide pemekaran wilayah. Kedua, Meningkatkan Pendidikan dan Kesehatan. Ketiga, Perda Syariah dll. Sejauh padangan penulis, belum ada yang benar-benar secara kongkrit memberikan targetan-targetan yang bisa diukur. Entah karena takut jikalau parameter keberhasilan nyata. Maka masyarakat akan mencermati dan mengawasi, apalagi didukung oleh anggota dewan yang cerdas dan memiliki keberpihakan terhadap kepentingan masyarakat.
Jika dimungkinkan penulis ingin menitipkan parameter-parameter keberhasilan yang bisa diajukan kepada masyarakat dalam kampanye dan direalisasikan atau masyarakat menuntut secara bersama dalam sebuah kontrak atau komitmen politik. Diantaranya adalah
1. Memenuhi keharusan 20% Anggaran untuk Pendidikan dengan mengecualikan pendidikan yang bersifat kedinasan, biaya birokrasi, proposal pendidikan ormas. Dengan memprioritaskan pendidikan gratis sampai dengan SMU, Peningkatan kapasitas guru dan karyawan sekolah, membangun sistem RAPBS [Rancangan Anggaran Penerimaan dan Belanja Sekolah] partsipatif antara Guru dan Orang Tua, Memangkas birokrasi rente yang bekembang di Dinas Pendidikan dan Depag [bagian pendidikan], mengefektifkan KKG dalam mebuat buku pelajaran [selama ini mereka diperdaya oleh penerbit-penerbit], memperjelas posisi lembaga pendidikan non negeri seperti pesantren dan lain-lain
2. Membuat cetak biru arah pendidikan yang jelas untuk minimal 25 tahun
3. Pemenuhan Jaminan Kesehatan dan Sosial sebagai Kewajiban Negara dalam kontek HAM konvenan Ekosob.
4. Tanah untuk Petani
5. UMR tidak dihitung atas kebutuhan seorang manusia hidup dalam keterbatasan dalam satu bulan


2. Realitas yang berkembang di lapangan: Korupsi Kampanye
lebih dari 5 bulan yang lalu dari tanggal sekarang, sudah banyak bertebaran poster, baligho, spanduk, dan kampanye terselubung terjadi. hal ini setidaknya terjadi di Kab. Bogor dimana Penulis bisa melihat dengan kepala sendiri, bagaimana benda yang tidak seharusnya dipasang waktu itu mengotori pemandangan dengan TIDAK SATUPUN DISTEMPEL OLEH DISPENDA.
Hal ini bisa diasumsikan bahwa mereka tidak membayar pajak kepada negara dan melakukan kampanye di luar waktu yang telah ditetapkan. Bayangkan berapa banyak pemasukan yang harusnya diperoleh negara untuk kembali didistribusikan sebagai dana pendidikan, kesehatan, jaminan sosial, menggaji aparat, polisi, tentara, dokter, membangun jalan dll di korupsi oleh calon-calon Kepala Daerah tersebut dengan cara tidak membayar pajak reklame. Nasionalisme macam apa yang ada di hati sanubari mereka, inikah wajah calon Pemimpin. Bayangan Pemda Depok merugi sampai dengan Rp. 305 juta akibat atribut kampanye tidak membayar pajak [http://jurnalnasional.com/?med=Koran%20Harian&sec=Jabedetabog&rbrk=&id=37264&detail=Jabedetabog] dengan asumsi 17 Kabupaten dan 10 Kota saja maka 27 X Rp. 305 Jt sama dengan 8,235 Milyar Rupiah uang pajak yang seharusnya diterima oleh negara dari pajak diluar waktunya.
Belum lagi kampanye yang menggunakan biaya perjalan dinas. Selama ini tidak ada yang mencermati dengan jelas dalam sebuah bentuk penelitian yang ilmiah, sehinggar masyarakat bisa memperoleh tabulasi antara penggunaan dana perjalan dinas, bantuan pejabat dan materi kampanye yang dilakukan. Masyarakat selalu saja disodorkan informasi yang tak lebih dari upaya mendiskreditkan pasangan lawan politik tanpa didukung dengan data yang akurat. Entah itu merupakan kekurangan yang perlu diperbaiki atau merupakan ketidakmampuan tim sukses dalam melakukan kerja-kerja yang didukung dengan data yang akurat dan penelitian yang mengikuti kaidah-kaidah penelitian ilmiah.

3. Desentralisasi kekuasaan tidak sama dengan pemekaran wilayah
sebuah kebohongan publik yang terus menerus terjadi di ranah kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia ini. Alasan pemerataan pembangunan, akses msyarakat terhadap pembuatan keputusan yang berimplikasi langsung maupun tidak langsung terjadi.
Partai politk baik yang berkuasa maupun gurem tidak memperhatikan pendidikan politik bagi masyarakat
4. Dana pemekaran wilayah: Korupsi, Birahi berkuasa, Korupsi,dan Pemborosan

5. Menempatkan pendidikan sebagai pilar utama perbaikan kehidupan berbangsa dan bernegara

6. Guru sebagai kekuatan politik
7.